Cobalah Jadi Aku, Dan Ketahuilah Ada Rasa Yang Sama Seperti Beratnya Menunggu

Untukmu yang masih menunggu dengan penuh kesabaran, semoga Allah memberikan yang terbaik atas segala pengorbananmu. Usahamu untuk terus memantaskan diri, menjaga hijab, dan memperkokoh keimanan membuatku semakin yakin kamu adalah takdirku. Walau sejujurnya, mungkin diri ini masih belum pantas untuk menjadi imammu. Tapi aku terus berusaha untuk itu, untukmu, untuk kita.

Cobalah Jadi Aku, Dan Ketahuilah Ada Rasa Yang Sama Seperti Beratnya Menunggu


Aku memahamisetiap air mata yang akau teteskan, entah kenapa begitu amat pedih yang aku rasakan. Sampai saat ini menjadi seorang pria yang penuh dengan kegagalan, mungkin tidak layak untuk diperjuangkan seperti ini. Aku yang masih berusaha bangkit dari titik nol, berusaha tidak menghiraukan apa kata orang. Karena hanya diriku yang tau apa yang harus dituju, berserta seriko yang harus dihadapi.

Kuliahku terbengkalai dan bisnisku hampir hancur, adalah salah satu harga yang harus aku bayar untuk itu. Dengan keadaanku seperti ini, apakah kau masih bersedia untuk menungguku. Menunggu pria yang entah akan seperti apa hidupnya. Tapi yang pasti, tugasku adalah memastikanmu hidup bahagia. Tidak akan ada lagi air mata yang menetes dengan senyum simpul yang selalu mengembang. ( Baca: Jodoh Itu Bukan Hanya Cinta, Tapi Menghabiskan Waktu Bersama )

Kita yang disibukan dengan kegiatan masing-masing, bersyukurlah karena Allah masih menjaga diri dan hati kita. Walau sejujurnya, rindu ini tidak bisa aku tahan karena ingin bertemu dengan pemiliknya. Tapi apa daya, aku yang hanya bisa menyebutmu dalam doa. Semoga bisa secepatnya datang kerumahmu untuk bertemu dengan ayah dan ibumu.

Kau tidak harus tau bagaimana beratnya  memperjuangkanmu, yang kau harus tau adalah aku disini mencitaimu. Walau bibir ini tidak pernah bicara begitu, tapi aku yakin hatimu tau apa yang sedang aku rasakan. Dan semoga seperti itu.

Sugguh tidak nyaman, berjuang sendirian dengan banyak tekanan. Tapi ini lebih baik, daripada ada penyesalan di saat tua nanti. Ini pilihanku pada waktu itu, sama halnya dengan aku memilihmu dan bertahan sampi sekarang. Aku yakin bisa melalui ini dengan cepat, semoga waktu memberi kesempatan untuk kita bisa bersatu. Semoga perjuangan kita tidak sia-sia, memperjuangkan sesuatu yang seperti tidak ada. Padahal nyata. ( Baca: Dear Ayah Yang Disisi Allah, Aku Merindukan Dirimu )


Coba kau fikir, dimana ada cinta seperti ini. Semoga kisah kita abadi

Related Posts:

0 Response to "Cobalah Jadi Aku, Dan Ketahuilah Ada Rasa Yang Sama Seperti Beratnya Menunggu"

Posting Komentar