Info Kesehatan - Asap dari rokok, sekarang ini sudah masuk daftar sebagai neurotoksin seperti halnya pestisida, sebagai zat kimia yang berkontribusi terhadap timbulnya ADHD. Menurut Wikipedia, ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan atau hiperaktif.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa paparan asap rokok sedikitnya selama satu jam sehari, bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD secara dramatis, hingga tiga kali lipatnya dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar asap rokok.
Neurotoksin, unsur seperti timah, merkuri, dan pestisida organofosfat ini telah dikait-kaitkan dengan IQ rendah, gangguan spektrum autisme, dan ADHD.
Pestisida dan bahan kimia rumah tangga biasa lainnya, bahkan sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti fluoride dalam pasta gigi, yang diidentifikasi sebagai neurotoksin pada tingkat paparan tertentu, juga memiliki kaitannya dengan pemicu ADHD.
Para ilmuwan mengatakan bahwa paparan bahan kimia ini cukup berbahaya, setidaknya bisa menimbulkan peningkatan ADHD dan autisme, mengingat anak-anak lebih rentan terhadap efek neurologis negatif daripada orang dewasa.
Dan saat ini, asap rokok dari perokok pasif, yang berisi lebih dari 70.000 bahan kimia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dapat dikategorikan dan masuk daftar kimia yang berpotensi meningkatkan risiko ADHD terhadap anak-anak.
Melindungi anak Anda dari ADHD
Setiap neurotoksin yang terisap oleh seorang ibu hamil, akan memiliki potensi dalam merusak perkembangan sistem saraf bayi. Makanya wanita hamil, didesak untuk menghindari semua asap rokok.
Orang dewasa dapat menghindari neurotoksin tambahan dengan cara mengonsumsi makanan organik secara ketat dan menghindari banyak racun lainnya yang mungkin ada, seperti adanya transfer kimia pada makanan yang dimasak dalam panci anti lengket dan kemungkinan terkandungnya merkuri pada ikan.
Sistem saraf anak-anak masih berkembang pesat hingga usia 2 tahun, sehingga apabila terpapar neurotoksin serendah apapun dapat menyebabkan kerusakan otak yang signifikan. Sekitar 40 persen anak-anak usia 3 sampai 11 tahun bisa terpapar asap rokok. Sehingga dianjurkan untuk anak-anak agar tidak terkena asap rokok di manapun berada selagi sistem saraf mereka sedang berkembang.
Selain itu, para pakar pun menyarankan orang tua agar memantau fluoride tambahan (disarankan menggunakan pasta gigi dengan fluoride yang dianggap aman), hindari minuman dari wadah plastik dan kaleng logam, dan memasak makanan keluarga pada panci tanpa pelapis anti lengket untuk membatasi bahan kimia berbahaya.
Memperbaiki lingkungan anak yang sudah terkena ADHD
Apa yang bisa kita lakukan untuk membatasi efek dari racun bagi anak-anak yang sudah memiliki ADHD ?
Para ilmuwan mengatakan agar orang tua atau siapa pun tidak merokok di dekat anak. Karena jika anak sudah terkena ADHD, maka gejala kognitif dan perilakunya dapat lebih buruk akibat paparan kimia lanjutan.
Selain itu ada beberapa cara untuk melindungi anak dari ancaman beracun, misalnya dengan membeli ikan rendah merkuri dan membuang bagian lemak daging. Lebih baik lagi jika mengkonsumsi makanan organik untuk keluarga Anda sehingga bebas dari pewarna buatan dan bahan kimia, misalnya kacang-kacangan, tomat, dan semangka.
Hindari juga makanan dan minuman kalengan dan menggunakan peralatan masak dengan lapisan anti lengket. Disarankan juga menggunakan alat pembersih udara untuk rumah Anda serta memilih lantai yang alami bukan karpet.
Sebagai orang tua dianjurkan untuk menghindari vinyl, membeli makanan segar atau beku dan jangan mengeringkan pakaian Anda dengan mesin pengering serta memakai produk rumah tangga kimiawi semisal pembersih, sampo, pasta gigi dan menggantinya dengan versi alami.
Para ahli juga mendesak orang tua untuk menciptakan lingkungan rumah yang tepat untuk anak-anak untuk mengontrol gejala ADHD agar bisa lebih baik. Beberapa anak yang menderita ADHD terkadang sangat over sensitive. Bisa menimbulkan kekacauan di rumah, terlalu banyak berteriak, sehingga membuat beberapa anak penderita ADHD merasa sangat stres.
Para ahli merekomendasikan sebuah lingkungan rumah dengan harapan yang jelas, rutinitas yang konsisten, dan kekacauan visual yang terbatas. Hal ini juga membantu mereka untuk memiliki beberapa pilihan, mungkin dua tempat yang berbeda untuk melakukan pekerjaan rumah, sehingga mereka tidak bosan.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa paparan asap rokok sedikitnya selama satu jam sehari, bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD secara dramatis, hingga tiga kali lipatnya dibandingkan dengan anak yang tidak terpapar asap rokok.
Neurotoksin, unsur seperti timah, merkuri, dan pestisida organofosfat ini telah dikait-kaitkan dengan IQ rendah, gangguan spektrum autisme, dan ADHD.
Pestisida dan bahan kimia rumah tangga biasa lainnya, bahkan sesuatu yang tampaknya tidak berbahaya seperti fluoride dalam pasta gigi, yang diidentifikasi sebagai neurotoksin pada tingkat paparan tertentu, juga memiliki kaitannya dengan pemicu ADHD.
Para ilmuwan mengatakan bahwa paparan bahan kimia ini cukup berbahaya, setidaknya bisa menimbulkan peningkatan ADHD dan autisme, mengingat anak-anak lebih rentan terhadap efek neurologis negatif daripada orang dewasa.
Dan saat ini, asap rokok dari perokok pasif, yang berisi lebih dari 70.000 bahan kimia, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dapat dikategorikan dan masuk daftar kimia yang berpotensi meningkatkan risiko ADHD terhadap anak-anak.
Melindungi anak Anda dari ADHD
Setiap neurotoksin yang terisap oleh seorang ibu hamil, akan memiliki potensi dalam merusak perkembangan sistem saraf bayi. Makanya wanita hamil, didesak untuk menghindari semua asap rokok.
Orang dewasa dapat menghindari neurotoksin tambahan dengan cara mengonsumsi makanan organik secara ketat dan menghindari banyak racun lainnya yang mungkin ada, seperti adanya transfer kimia pada makanan yang dimasak dalam panci anti lengket dan kemungkinan terkandungnya merkuri pada ikan.
Sistem saraf anak-anak masih berkembang pesat hingga usia 2 tahun, sehingga apabila terpapar neurotoksin serendah apapun dapat menyebabkan kerusakan otak yang signifikan. Sekitar 40 persen anak-anak usia 3 sampai 11 tahun bisa terpapar asap rokok. Sehingga dianjurkan untuk anak-anak agar tidak terkena asap rokok di manapun berada selagi sistem saraf mereka sedang berkembang.
Selain itu, para pakar pun menyarankan orang tua agar memantau fluoride tambahan (disarankan menggunakan pasta gigi dengan fluoride yang dianggap aman), hindari minuman dari wadah plastik dan kaleng logam, dan memasak makanan keluarga pada panci tanpa pelapis anti lengket untuk membatasi bahan kimia berbahaya.
Memperbaiki lingkungan anak yang sudah terkena ADHD
Apa yang bisa kita lakukan untuk membatasi efek dari racun bagi anak-anak yang sudah memiliki ADHD ?
Para ilmuwan mengatakan agar orang tua atau siapa pun tidak merokok di dekat anak. Karena jika anak sudah terkena ADHD, maka gejala kognitif dan perilakunya dapat lebih buruk akibat paparan kimia lanjutan.
Selain itu ada beberapa cara untuk melindungi anak dari ancaman beracun, misalnya dengan membeli ikan rendah merkuri dan membuang bagian lemak daging. Lebih baik lagi jika mengkonsumsi makanan organik untuk keluarga Anda sehingga bebas dari pewarna buatan dan bahan kimia, misalnya kacang-kacangan, tomat, dan semangka.
Hindari juga makanan dan minuman kalengan dan menggunakan peralatan masak dengan lapisan anti lengket. Disarankan juga menggunakan alat pembersih udara untuk rumah Anda serta memilih lantai yang alami bukan karpet.
Sebagai orang tua dianjurkan untuk menghindari vinyl, membeli makanan segar atau beku dan jangan mengeringkan pakaian Anda dengan mesin pengering serta memakai produk rumah tangga kimiawi semisal pembersih, sampo, pasta gigi dan menggantinya dengan versi alami.
Para ahli juga mendesak orang tua untuk menciptakan lingkungan rumah yang tepat untuk anak-anak untuk mengontrol gejala ADHD agar bisa lebih baik. Beberapa anak yang menderita ADHD terkadang sangat over sensitive. Bisa menimbulkan kekacauan di rumah, terlalu banyak berteriak, sehingga membuat beberapa anak penderita ADHD merasa sangat stres.
Para ahli merekomendasikan sebuah lingkungan rumah dengan harapan yang jelas, rutinitas yang konsisten, dan kekacauan visual yang terbatas. Hal ini juga membantu mereka untuk memiliki beberapa pilihan, mungkin dua tempat yang berbeda untuk melakukan pekerjaan rumah, sehingga mereka tidak bosan.
0 Response to "Dampak Asap Rokok Terhadap Anak"
Posting Komentar