Bagaimana aku tau kau akan setia, jika sebuah pernikahan bagimu masih berupa wacana. Bagaimana aku tau seberapa besar cinta yang di dalam hatimu, jika masih berupa kata yang belum ada rupa. Kemanakah arah tujuan kita kalau tidak menjalin sebuah keluarga sakinah, mawadah, dan Rahmah. Jadi, adakah namaku di dalam rencana masa depanmu?.
Jodoh itu bukan hanya cinta, bukan hanya kata-kata romantis yang tersusun dramatis, atau sekedar berkunjung ke rumah di setiap akhir pekan. Jodoh itu bukan kata orang, karena rasa cinta itu kita yang bangun dan kita yang rasakan.
Mau kah kau menghabiskan sisa waktu bersama. Bersama menjadi dua orang tua yang utuh, dua orang yang tidak mengenal alasan fisik, materi, atau jabatan untu saling mencitai. Cukup kau dan aku menjadi sebuah bukti cinta sejati itu benar adanya, cukup kita yang rasakan anugrah cinta yang luar biasa hebatnya. Cukup kau dan aku yang menikmati hari tua dalam indahnya cinta, sampai Allah memanggil salah satu dari kita terlebih dahulu. ( Baca: Tidak Perlu Jadi Orang Lain Setelah Menikah. Sebab Pernikahan Itu Menerima Bukan Menuntut )
Yakinlah, cintaku untukmu itu abadi. Tidak akan pernah berubah walau rambutmu mulai memutih dan raga yang maulai rapuh. Kau akan tetap menjadi pria hebat dalam hatiku setelah ayahku, kau tetap menjadi pria yang membuatku terus menerus jatuh hati.
Masih kah kau ragu untuk hidup bersamaku, dengan semua kepercayaan yang aku berikan padamu. Masihkah kau menanyakan seberapa besar rasa yang aku miliki untukmu, setelah aku bertahan dengan seorang pria dan itu adalah kamu. Jangan pernah takut untuk melangkah, karena aku akan selau setia berada di sampingmu dalam keadaan apa pun. ( Baca: Kalau Abang Serius, Kapan Mau Lamar Adek? )
Jadi kapan abang mau ke rumah bertemu ayah?
0 Response to "Jodoh Itu Bukan Hanya Cinta, Tapi Menghabiskan Waktu Bersama"
Posting Komentar