tidak perlu menjadi seseorang yang sempurna di hadapan seorang wanita dan sang mertua akan menerimamu. Tidak perlu menjadi orang lain yang memiliki kesempurnaan rupa dan keberlimpahan harta. Karena bagiku, kejujuran hatimu memberikan jaminan kesetiaa dan tanggung jawab atas amanah yang nantinya akan kau emban.
Aku bukan lah wanita yang sempurna, karena sempurnaku adalah dengan hadirnya dirimu di sisiku. Disisiku saat kau dengan berani berjaji pada ayahku untuk mejagaku dan bersedia menjadi imam yang baik bagiku. Sudah cukup bagiku menjadikanmu sebagai satu-satunya tempat berlindung dan mengadu. Karena berbakti dalam taat padamu adalah jalanku menuju jannah-Nya.
Jangan pernah takut untuk menemuiku dan berkenalan dengan keluargamu. Karena ayahku tidak seseram yang kau fikirkan di benakmu. Beliau sama seperti ayahmu dan dirimu, Cuma bedanya dia memiliki kewajiban memilihkan calon yang baik untuk anak gadisnya. Kau kah itu, semoga ia.
Sebenarnya padamu akau jatuh hati, sejak tatapan mata yang berakhir dengan pandangan mengarah ke bumi. Hati ini mulai melangit bersama doa, semoga sosok sepertimu menjadi jodohku kelak. Seorang pemuda yang sopan, kaya akan ilmu pengetahuan, dan tentunya takwa dalam beribadah. Semoga doa kita sama dan Allah memberikan keberanian padamu untuk mengungkapkannya. Apa daya seorang wanita yang hanya bisa menerima pilihan dari orang tua, karena kau tidak kunjung datang kerumha. ( Baca: Ini Aku Yang Baper, Atau Kamunya Yang Gak Jelas )
Walau sabarku tidak ada batasnya, tapi penantian ini tidak bisa menunggu lama. Ia akan merelakan seseorang yang tidak memiliki keberanian, dan memilih pria yang memiliki nyali untuk meminang. Assalamualaikum abang, kapan mau ke rumah bertemu ayah. Adalah sapaan yang selalu aku ucapkan dalam doa-doa. Semoga kau merasakannya dan segera menjawab salam ku.
0 Response to "Assalamualaikum Abang, Kapan Mau Kerumah Bertemu Ayah"
Posting Komentar