Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah berani berbicara sedikitpun tentang rasa yang aku miliki ini padanya.
Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, tidak pernah punya keberanian untuk mengejarnya sebelum dia menjadi milik yang lain
Aku, yang mengaku telah jatuh cinta pada wanita itu, hanya selalu merasa puas menatapnya penuh dengan kelembutan hingga akhirnya datang penyesalan.
Hingga akhirnya aku tahu, kebahagiaanku hanyalah semu. Hanyalah sebatas bahagia saat melihatnya bahagia dengan yang lain.
Aku menengadahkan wajah ke arah langit sana. Menyapa bintang yang hanya bertaburan sepi, menyapa bulan yang tak melengkung sempurna, menyapa malam yang dingin. Seolah menerka bagaimana semesta berbicara hari ini.
Aku menoleh ke arah pintu yang berada tak jauh dariku itu. Kalau aku berjalan ke arah sana sekarang, pasti hatiku tergerak lagi. Kalau aku masuk ke dalam ruangan dimana pintu itu terdiam, pasti hatiku tak kuat lagi. ( Baca: Hidup Yang Tidak Disebut )
Kembali aku menengadahkan wajah ke arah langit. Menyapa lagi bintang dan seluruh teman-temannya itu. Masih mencoba menerka, apa yang berusaha semesta isyaratkan untukku mengerti.
[ Just-Anny ]
0 Response to "Aku, Yang Mengaku Telah Jatuh Cinta"
Posting Komentar