Ilustrasi Gudang Sampah Elektronik. Smber: Google.com |
Negara Inggris merupakan negara pembuang sampah elektronik terbanyak di wilayah itu. Mereka mengirim 1,5 juta ton sampah elektronik dari seluruh 11,6 ton sampah dari Eropa.
Itu lebih sedikit dari 1,9 juta ton sampah elektronik yang datang dari seluruh Benua Afrika. Laporan itu menemukan pada tahun 2014, total sampah elektronik global mencapai 41 juta ton yang bernilai hingga 34 miliar Pound Sterling (Rp661 triliun). Itu sungguh nilai yang mengejutkan.
"Negara-negara maju mengekspor jutaan ton limbah elektronik setiap tahun ke negara berkembang seperti Ghana," tulis kelompok kampanye QAMP.
Sampah-sampah elektronik itu berasal dari sampah-sampah berbagai macam perangkat elektronik rumah tangga, seperti ponsel, komputer, dan produk lainnya.
Tampak Dari Dekat |
Kuehr mengatakan bahwa negera Eropa memang lebih memilih membuang sampah elektronik mereka ke Benua Afrika dengan pertimbangan sampah tersebut masih dibutuhkan di sana. Selain itu, diketahui untuk mendaur ulang kembali sampah elektronik itu membutuhkan biaya.
"Daur ulang di Uni Eropa dan Inggris butuh biaya. Jadi jika broker berhasil mengumpulkan cukup bahan dan mengirimkan ke Afrika, itu bisa menguntungkan mereka (broker)" ujar dia.
Tampak dari Jauh |
Jika sampah sampah elektronik itu dibakar, akan dapat mengakibatkan polusi udara. Seperti contoh lemari es bekas yang ada disana mengandung bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon.
Sementara AS dan China memproduksi hampir sepertiga dari sampah elektronik gabungan di dunia. Lima negara Eropa lain yang mengumbang sampah elektronik dunia yaitu Norwegia, Swiss, Islandia, Denmark, dan Jerman.
0 Response to "Gudang Sampah Elektronik Terbesar Dunia"
Posting Komentar