Keterbatasan fisik ataupun mental tidak boleh dijadikan satu hambatan untuk mendapatkan mutu hidup yang lebih baik. Lewat okupasi terapi, orang dengan keterbatasan tentunya bisa juga meningkatkan mutu hidupnya.
Pelayanan okupasi terapi bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu terapi fisik dan terapi psikososial manusia, Maksud terapi disini adalah untuk menolong seseorang yang mempunyai keterbatasan supaya bisa mempunyai kehidupan yang berimbang, optimal dan mandiri.
Okupasi terapi ini dapat dilakukan kepada seseorang yang baru saja terkena serangan stroke, misalnya. Kalau saja fisioterapi akan menjadikan seorang pasien stroke ini dapat kembali berjalan, maka sebetulnya tugas dari seorang terapis okupasi adalah lebih dari itu.
Jadi, bagaimana caranya seseorang dapat berjalan, itu bisa dilakukan dengan fisioterapi. Tetapi disaat seseorang melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kemandirian dalam kehidupan kesehariannya, contohnya bagaimana dan siapa yang ngajarin dia mandi, makan dan berhubungan intim ? Itulah okupasi terapi yang kita maksud.
Okupasi terapi ini juga dapat dilakukan kepada orang yang menderita skizofrenia. Terapis okupasi bisa andil dalam menyiapkan kondisi lingkungan disaat seorang penderita skizofrenia akan kembali ke masyarakat atau keluarganya. Jadi terapis bisa melatih keluarga juga disaat menghadapi seorang skizofrenia.
Sebagai contoh lainnya yang real, para terapis okupasi juga dapat memberikan pendampingan pada korban tsunami Aceh, Gunung Merapi, dan Gunung Sinabung. Para terapis tidak hanya mengatasi rasa trauma, namun mencari trik bagaimana caranya agar orang-orang tersebut dapat kembali menjalani rutinitas kesehariannya bekerja, mengikuti hobi dan membuat produktif kembali.
Dan yang menjadi kendala saat ini, jumlah terapis okupasi di Indonesia masih belum banyak. Di Indonesia, hanya terdapat dua tempat pengajaran okupasi terapi yaitu di Vokasi Universitas Indonesia dan Politeknik Kesehatan Surakarta.
Pelayanan okupasi terapi bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu terapi fisik dan terapi psikososial manusia, Maksud terapi disini adalah untuk menolong seseorang yang mempunyai keterbatasan supaya bisa mempunyai kehidupan yang berimbang, optimal dan mandiri.
Okupasi terapi ini dapat dilakukan kepada seseorang yang baru saja terkena serangan stroke, misalnya. Kalau saja fisioterapi akan menjadikan seorang pasien stroke ini dapat kembali berjalan, maka sebetulnya tugas dari seorang terapis okupasi adalah lebih dari itu.
Jadi, bagaimana caranya seseorang dapat berjalan, itu bisa dilakukan dengan fisioterapi. Tetapi disaat seseorang melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kemandirian dalam kehidupan kesehariannya, contohnya bagaimana dan siapa yang ngajarin dia mandi, makan dan berhubungan intim ? Itulah okupasi terapi yang kita maksud.
Okupasi terapi ini juga dapat dilakukan kepada orang yang menderita skizofrenia. Terapis okupasi bisa andil dalam menyiapkan kondisi lingkungan disaat seorang penderita skizofrenia akan kembali ke masyarakat atau keluarganya. Jadi terapis bisa melatih keluarga juga disaat menghadapi seorang skizofrenia.
Sebagai contoh lainnya yang real, para terapis okupasi juga dapat memberikan pendampingan pada korban tsunami Aceh, Gunung Merapi, dan Gunung Sinabung. Para terapis tidak hanya mengatasi rasa trauma, namun mencari trik bagaimana caranya agar orang-orang tersebut dapat kembali menjalani rutinitas kesehariannya bekerja, mengikuti hobi dan membuat produktif kembali.
Dan yang menjadi kendala saat ini, jumlah terapis okupasi di Indonesia masih belum banyak. Di Indonesia, hanya terdapat dua tempat pengajaran okupasi terapi yaitu di Vokasi Universitas Indonesia dan Politeknik Kesehatan Surakarta.
0 Response to "Apa Itu Okupasi Terapi ?"
Posting Komentar