Intoleransi laktosa ditandai oleh ketidakmampuan untuk mencerna laktosa, yang merupakan gula utama dalam susu dan produk susu. Kondisi ini menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, timbul gas, mual, muntah, diare, perut kembung, perut bergemuruh dan masalah pencernaan lainnya setelah memakan atau minum susu atau produk susu.
Dan ini biasanya merupakan hasil dari tingkat kecukupan enzim yang disebut laktase yang membantu memecah laktosa. Gejala bisa timbul dari gejala ringan sampai berat, tergantung pada jumlah laktase yang diproduksi di usus kecil.
Penyebab umum dari intoleransi laktosa diantaranya juga adalah genetika dan masalah pencernaan seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, ulcerative colitis dan gastroenteritis. Masalahnya juga dapat berkembang secara alami sesuai perkembangan usia, ketika usus kecil sudah kurang memproduksi laktase.
Penderita intoleransi laktosa sering juga dibingungkan dengan alergi susu. Alergi susu merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu.
Tidak seperti mereka yang alergi terhadap susu, kebanyakan orang yang tidak toleran laktosa bisa memiliki laktosa dalam jumlah kecil tanpa masalah. Dengan demikian, mereka tidak perlu menghindari susu dan produk susu sepenuhnya. Ambang batas laktosa ini bervariasi untuk tiap orang.
Tidak ada obat untuk menangani intoleransi laktosa. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan membatasi asupan susu, produk susu dan makanan yang mengandung laktosa. Sadarilah bahwa susu dan laktosa juga tersedia pada makanan siap saji seperti sereal, sup krim, kreamer non-dairy, serbat, pancake dan lain-lain.
Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter Anda untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan merujuk Anda ke ahli gizi untuk saran lebih lanjut.
Berikut adalah 10 cara membantu Anda menangani intoleransi laktosa.
Ketahui ambang baktas laktosa Anda
Tingkat intoleransi laktosa berbeda untuk tiap orang. Untuk menilai tingkat intoleransi, hindari mengonsumsi laktosa apapun selama 3 sampai 4 minggu untuk menghilangkannya dari sistem tubuh anda. Kemudian, mulailah menambahkan kembali susu atau keju dalam makanan Anda dalam jumlah kecil dan memonitor gejala dengan hati-hati untuk menentukan jumlah yang dapat Anda konsomsi tapi tanpa masalah.
Dalam sebuah studi oleh European Food Safety Authority (EFSA) pada tahun 2010, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang dengan intoleransi laktosa, rata-rata masih bisa mentolerir sampai 12 gram laktosa sebagai dosis tunggal, terutama ketika diambil dengan makanan lain.
Penelitian mencatat bahwa ambang yang tepat, yang bisa bekerja untuk semua semua orang, tidak dapat ditentukan, karena adanya variasi toleransi tiap individu.
Jadi ketika makan atau minum produk susu, pilih porsi kecil hingga 4 ons atau 1/2 cangkir sekali. Hal ini cenderung tidak menyebabkan masalah pada pencernaan. Minum susu dengan makanan lain juga dapat mengurangi masalah karena bisa memperlambat proses pencernaan.
Yogurt dan keju
Kebanyakan orang penderita intoleransi laktosa dapat mentolerir produk seperti yogurt dan keju keras yang dikonsumsi tidak berlebihan karena keduanya memiliki tingkat laktosa yang rendah. Produk susu penuh lemak biasanya memiliki jumlah laktosa yang lebih rendah dibandingkan dengan produk rendah lemak dan non-fat. Lemak memperlambat berjalannya laktosa dalam sistem pencernaan.
Makan yogurt dengan kandungan probiotik atau bakteri hidup akan membantu memecah laktosa dan meringankan ketidaknyamanan pencernaan. Yoghurt Yunani juga memiliki laktosa kurang dari yogurt biasa karena banyak protein whey yang disaring dalam pengolahannya. Sedangkan yogurt beku tidak membantu untuk proses ini. Anda juga dapat makan keju cottage yang penuh lemak dan keju keras yang sudah lama disimpan, seperti cheddar dan keju Swiss.
Kefir
Seperti yogurt, kefir juga dapat digunakan sebagai probiotik untuk sistem pencernaan yang sehat. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association, para peneliti menemukan bahwa yogurt dan kefir dapat membantu meningkatkan pencernaan laktosa dan mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Para peserta melaporkan bahwa minum kefir bisa mengurangi frekuensi perut kembung oleh lebih dari setengahnya jika dibandingkan dengan susu.
Kefir memiliki beragam bakteri aktif yang membantu memecah laktosa dalam saluran pencernaan plus sebagai sumber kalsium, kalium dan protein yang baik.
Cukup minum 1/2 cangkir susu kefir setiap hari dan secara bertahap meningkatkan jumlah yang tergantung pada seberapa banyak Anda dapat mentolerir tanpa mendapatkan masalah.
Pengganti susu
Carilah pengganti susu yang sehat seperti santan, susu kedelai, susu almond, susu beras, susu oat, susu rami dan lain-lain. Jika Anda tidak terbiasa dengan rasa alternatif ini, mulai dengan menambahkan semua ini sebagai pengganti susu dalam puding dan makanan yang dipanggang lainnya.
Mulai dengan jumlah kecil dan pilih susu nabati dengan kandungan kalsium dan vitamin D yang kaya. Anda juga dapat mengganti mentega dengan minyak kelapa dan bahkan buah purees seperti saus apel, pisang atau prune.
Yang perlu dicatat, kadang-kadang pilihan non-susu juga dapat menyebabkan masalah pencernaan karena mungkin mengandung guar gum yakni semacam zat aditif pada makanan yang kadang-kadang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Suplemen laktase
Suplemen laktase membantu menggantikan enzim laktase ketika tubuh Anda tidak memproduksinya. Hal ini akan membantu Anda mencerna laktosa, sehingga mengurangi masalah pencernaan. Suplemen harus diambil ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung laktosa. Caranya, cukup mengambil 1 hingga 3 tablet laktase sebelum mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa. Anda juga dapat menambahkan suplemen laktase (2.000 IU) susu (500 ml atau 2 cangkir) segera sebelum meminumnya. Suplemen ini mungkin tidak cocok untuk anak-anak dan wanita hamil dan suplemen ini mungkin tidak bekerja dengan baik pada semua orang.
Cuka apel
Cuka apel dapat membantu mengurangi intoleransi laktosa karena bisa membantu pencernaan, terutama pada tahap awal. Cuka apel juga bekerja sebagai obat yang efektif untuk menetralkan asam lambung dan masalah pencernaan lain yang disebabkan oleh intoleransi laktosa. Caranya, campurkan 1 sendok makan cuka sari mentah tanpa filter dalam segelas air. Meminumnya setiap hari selama setidaknya beberapa minggu.
Jahe
Jahe adalah obat tradisional yang sangat baik untuk menyelesaikan masalah pencernaan yang disebabkan oleh intoleransi laktosa atau hanya sekedar gangguan pencernaan biasa, karena jahe bisa di mengurangi mual dan gas perut. Caranya, tambahkan 1 sendok teh jahe parut segar dalam secangkir air mendidih.
Biarkan mendidih selama beberapa menit. Saring ampasnya. Anda juga dapat menambahkan sedikit jus lemon dan madu untuk itu. Minum hingga 3 cangkir teh jahe setiap hari untuk meredakan gejala.
Teh chamomile
Teh chamomile juga dapat membantu meringankan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh intoleransi laktosa dengan menetralkan asam lambung dan mengurangi kembung. Manfaat lain adalah untuk relaksasi. Caranya, tambahkan 2 sendok teh bunga chamomile kering ke secangkir air panas. Tutup dan biarkan selama sekitar 5 menit dan kemudian saring. Minum teh herbal ini beberapa kali sehari.
Konsumsi nutrisi yang diperlukan
Susu dan produk susu merupakan sumber utama dari beberapa nutrisi, terutama kalsium. Membatasi asupan nutrisi tersebut bisa menjadi kelemahan untuk kebutuhan gizi Anda. Kalsium sangat penting untuk kesehatan gigi dan tulang. Dengan demikian, Anda perlu mengeksplorasi pilihan lain dan membuat pilihan makanan yang cerdas untuk menyertakan sumber nutrisi dalam makanan Anda.
Makanlah biji-bijian, kacang-kacangan, lentil, sayuran berdaun hijau (seperti bayam, sawi dan brokoli), produk kedelai, sirup gula molasses, buah-buahan kering dan jus yang diperkaya kalsium untuk memperkaya tubuh Anda dengan vitamin, mineral dan asam lemak. Selain itu, konsultasikan dengan dokter Anda tentang mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dari suplemen.
Mengecek label produk
Makanan olahan yang dikemas bisa saja sebagai sumber laktosa tersembunyi. Periksa label nutrisi secara akurat untuk melihat apakah produknya mengandung susu, olahan susu, susu kering padat atau susu bubuk kering non-fat.
Sup instant, sarapan sereal, permen, creamer non-dairy, salad, margarin, daging olahan, roti dan makanan yang dipanggang lainnya sering mengandung susu dan laktosa.
Anda dapat memilih produk bebas laktosa atau produk dengan kandungan laktosa yang sedikit yang banyak tersedia di sebagian besar supermarket.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Cara Menangani Intoleransi Laktosa"
Posting Komentar