Asal usul Sejarah Bank Danamon

Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia.
Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia.
Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.

Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over).
Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan rekapitalisasi sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah.
Sebagai bagian dari program restrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain, dilebur menjadi bagian dari Danamon.
Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya
(Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad Salim Internasional)
dilebur ke dalam Danamon.
Sebagai bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp28,9 triliun.
Sebagai surviving entity, Danamon bangkit menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.

Selanjutnya, Danamon terus melakukan upaya restrukturisasi yang mencakup aspek manajemen, karyawan, organisasi, sistem, dan identitas perusahaan.
Upaya tersebut berhasil meletakkan landasan dan insfrastruktur yang baru guna mendukung pertumbuhan berdasarkan prinsip transparansi, tanggung jawab, integritas dan profesionalisme.

Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.
Setelah melakukan evaluasi menyeluruh di bawah manajemen yang baru, visi baru diluncurkan dan strategi baru dikembangkan dengan model bisnis spesifik untuk masing-masing segmen pasar. Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan inisiatif Danamon Simpan Pinjam-nya, yang merupakan bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbesar di Indonesia.
Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam di tahun 2005 serta akuisisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia.

Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia.
Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus berupaya menjadi bank yang �Bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah� sesuai dengan brand promise-nya. Per Desember 2009 Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan.

Slogan Bank Danamon
1980an : Mitra Perbankan Terpercaya
1990an : Untuk Anda
2000-2002 : Tumbuh Bersama Kepercayaan Anda
2002-2008 : Percaya Pada Keyakinan Anda
2008-sekarang : Untuk Anda, Bisa

Kantor PUsat Bank Danamon
JL. JEND.SUDIRMAN NO.45-46,
WISMA BANK DANAMON,JAKARTA
Ph.021-5770160-61

Danamon Access Center
TELEPON
Jakarta (021) 3435 8888
Bandung (022) 421 1188
Semarang (024) 3581 888
Surabaya (031) 5346 999
Medan (061) 4579 999
Denpasar (0361) 243 888
Balikpapan (0542) 730 003
Makassar (0411) 334 555

HANDPHONE
TELKOMSEL, INDOSAT, PRO-XL : 67777

FAKSIMILI :
(021) 3435 8800

E-MAIL :
danamon.access@danamon.co.id

SURAT :
PO. Box 8800 JKP 10900

Untuk Mengecek Kantor Cabang Bank Danamonklik di sini
Untuk Mengecek Cabang ATM Bank Danamonklik di sini
Website Resmi Bank Danamon klik di sini

Diambil dari sini Website Bank Danamon

Related Posts:

0 Response to "Asal usul Sejarah Bank Danamon"

Posting Komentar