Medianda � Sahabat medianda Tidak sedikit pria dan wanita di usia masih muda terserang penyakit stroke. Mulai sekarang anda bisa mendeteksi penyakit stroke sejak dini dengan beberapa tanda dan seperti kisah berikut.
Saat terbangun dari tidur siang, Rinto sedikit kaget. Lengan kanannya tiba-tiba kebas. Mulanya ia berpikir rasa kebas itu karena lengannya terlalu lama tertindih saat tidur. Namun, setelah 20 menit, kebas tak juga hilang. Karenanya, ia memutuskan memeriksakan diri ke rumah sakit.
Setelah diperiksa, ternyata ia dinyatakan terserang stroke dan harus segera di-opname. Meski demikian, kata dokter, Rinto beruntung sebab dengan segera mendapat penanganan medis. Karena, setelah satu menit terserang stroke, otak akan kehilangan 1,9 juta sel.
Satu jam bila tidak diatasi, otak akan mengalami proses penuaan setara 3,5 tahun. Makin lama stroke tidak ditangani, makin besar risiko penderitanya mengalami gangguan bicara, kemampuan berpikir, perubahan perilaku, bahkan kematian.
Ya, hingga saat ini, penyakit stroke adalah merupakan penyakit lima besar penyebab kematian di dunia.
Riset Litbang Kompas yang dimuat edisi 18 Mei 2015 memaparkan, dari 41.590 kematian di Indonesia pada 2014, stroke adalah penyebab utama kematian dengan porsi 21,1 persen kejadian.
Sebenarnya, kerusakan otak akibat berhentinya aliran darah ke otak bisa diminimalkan bila diatasi dengan segera seperti yang dialami Rinto. Sayangnya, kebanyakan orang memang tidak mengenali gejalanya sehingga pengobatan jadi terlambat.
Untuk mengetahuinya, lansiran dari prodia.co.id, Jumat (9/12/2016) memaparkan bahwa tim riset dari University of Cincinnati mengembangkan tes sederhana untuk mendiagnosis stroke hanya dalam waktu satu menit.
Pemeriksaan cukup dilakukan dengan tiga langkah dianataranya adalah:
1. tes senyum.
Pasien atau orang yang diduga stroke diminta untuk tersenyum dan memamerkan gigi mereka. Tes tersebut dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kelemahan dari salah satu sisi wajah.
2. pasien diminta menutup kedua mata mereka dan mengangkat kedua tangannya.
Umumnya, pasien stroke tidak bisa mengangkat kedua tangannya dengan tinggi yang sama sebab salah satunya lemah.
3. pasien diminta mengulang kalimat sederhana.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah artikulasi pasien jelas dalam berbicara. Kesulitan berbicara ialah gejala klasik pada orang yang terserang stroke.
Ketahui lebih awal
Pada dasarnya, stroke bisa dicegah, bahkan sebelum terjadi gejala. Seperti diketahui, stroke punya kaitan erat dengan kadar Kolesterol dalam darah dan juga tekanan darah.
Untuk mengetahui normal tidaknya kadar Kolesterol dan tekanan darah, ada baiknya memeriksakan kesehatan secara rutin.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kadar normal Kolesterol ialah kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dl). Kadar 200 mg/dl sampai 239 mg/dl sudah masuk kategori batas atas, dan kadar melebihi 240 mg/dl telah dianggap berbahaya.
Sementara itu, kadar normal tekanan darah orang dewasa ada di kisaran 120/80 mmHg hingga 140/90 mm Hg.
Nah, semua indikator tersebut sebenarnya bisa diketahui dengan jelas saat seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan (medical checkup atau MCU). Jika menginginkan pemeriksaan lebih spesifik, klinik laboratorium MCU pada umumnya menyediakan beragam paket khusus, termasuk untuk stroke.
Dalam paket-paket khusus tersebut, pemeriksaan akan dilakukan lebih mendalam, bahkan sampai ke kadar dan komposisi lemak dalam darah.
Lantas, bagaimana bila hasil pemeriksaan mendapati kita berisiko terkena penyakit tertentu? Jangan malah jadi panik.
MCU berkala ialah cara memantau kondisi badan yang hasilnya bisa menjadi alasan untuk menjaga dan memperbaiki pola hidup jika memang diperlukan. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka, lebih baik tahu kondisi tubuh sebenarnya daripada baru tahu setelah sakit apalagi terlambat untuk penanganan. Jadi, siapkah memeriksakan kesehatan Anda secara berkala?
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Jangan Tunggu Nyawa Terancam, Begini Mendeteksi Stroke dalam Satu Menit"
Posting Komentar