Klasifikasi Ras Manusia

Mengklasifikasikan berbagai jenis ras manusia memang banyak mengundang kesalahpahaman dari dulu. Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam lingkungan alam yang bervariasi di dunia dan dapat digolongkan berdasarkan ciri fisik mereka yang tampak seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut,bentuk muka dan lainnya sehingga muncullah definisi"ras" atau kelompok manusia yang secara umum memiliki ciri-ciri tubuh tertentu.
http://apjjf.org/data/3500Tonkari11.jpg
Masalah mengenai cara mengklasifikasikan beragam ras manusia sejak lama menjadi pusat perhatian para antropolog. Ciri-ciri lahir berupa ciri morfologi yang sesungguhnya merupakan ciri-ciri fenotip yang terdiri dari (1) ciri kualitatif (warna kulit, bentuk muka, warna rambut dan lainnya) serta (2) ciri kuantitatif (berat dan ukuran badan, index cephalicus dan lainnya). Untuk mengukur ciri kuantitatif telah dikembangkan metode antropomentri yang senantiasa terus dipertajam. Metode klasifikasi ras manusia yang hanya berdasarkan morfologi ini kemudian ternyata kurang memuaskan karena ciri-ciri yang dimiliki para individu dalam kelompok manusia sangat kompleks.
Denagan begitu, klasifikasi yang hanya berdasarkan morfologi mulai ditinggalkan dan mulailah para ahli melakukan klasifikasi ras berdasarkan persamaan dan perbedaan ras dan percabangannya yang dinamakan metode filogenetik. Untuk melakukan klasifikasi ini diperlukan pengethuan mengenai ciri-ciri genotipe yaitu ciri-ciri pada gen yang tidak mudah diubah oleh berbagai proses mutasi, seleksi dan lainnya seperti misalnya gen untuk golongan darah A,B,C; gen untuk tipe darah MN; gen untuk mencium bau zat phenylthiocarbomide; dan lainnya. 
Dengan begitu telah berkembang metode klasifikasi berdasarkan frekuensi golongan darah. Kemudian diketahui bahwa ada wilayah-wilayah yang penduduknya memiliki satu golongan darah yang sama. Walaupun demikian dalam satu keluarga inti pun ada kemungkinan memiliki golongan darah yang berbeda. Namun di satu wilayah tertentu di muka bumi senantiasa akan nampak adanya suatu frekuensi tertentu dari jenis golongan darah yang sama. Walaupun dalam masyarakat orang Sunda terdapat semua tipe golongan darah, contohnya konon ada persentase yang tinggi (51%) yang berdarah O. Demikian pula suatu penelitian yang pernah dilakukan pada penduduk Tokyo (30.000 individu), ada suatu frekuensi tinggi orang  yang berdarah A dan B. Maka bila wilayah-wilayah dengan persentase-persentase golongan darah yang sama dihubungkan dengan garis-garis diatas sebuah peta (isogenes) mungkin kita akan memeroleh gambaran dari bangsa-bangsa yang dahulu berasal dari satu nenek moyang. Meski masih banyak kekurangan namun metode ini mulai banyak dipakai oleh ahli antropologi.
Berikut ini adalah sebuah klasifikasi ras manusia yang dibuat oleh A.L Kroeber yang jelas menggambarkan garis besar penggolongan ras-ras penting di dunia dan hubungannya satu sama lain dan hingga kini masih menjadi acuan bagi masyarakat.

1. Australoid
Penduduk asli Australia (bukan pendatang uklit putih)
2. Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Tengah dan Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Taiwan)
- American Mongoloid (Penduduk asli Amerika Utara dan Selatan yaitu orang Eskimo di Amerika Utara hingga penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
3. Kaukasoid
- Nordic (Eropa Utara dan Laut Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Timur)
- Mediterranean (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
- Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
4. Negroid
- African negroid (benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Filipina)
- Melanesian (Irian, Melanesia)
5. Ras-ras khusus (tidak dapat digolongkan ke dalam 4 ras pokok)
- Bushman (penduduk daerah Gurun Kalahari, Afsel)
- Veddoid (penduduk pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
- Polynesian (penduduk Mikronesia dan Polynesia)
- Ainu (penduduk pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang utara)

Related Posts:

0 Response to "Klasifikasi Ras Manusia"

Posting Komentar