Makanan yang kaya akan serat tidak hanya membuat Anda merasa kenyang dan membantu pencernaan, tetapi serat juga merupakan nutrisi yang ampuh untuk melawan penyakit. Beberapa penyakit yang mungkin diakibatkan kurangnya serat meliputi:
Kolesterol tinggi atau penyakit jantung
Sebuah studi menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan rendah kolesterol dan lemak jenuh dan tinggi sayuran dan biji-bijian, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% sampai 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air yang dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air akan mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkan sisa sistem pencernaan. Inilah yang membuat kolesterol dalam darah menjadi rendah dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa jenis sayuran.
Diabetes
Serat tidak hanya membantu dalam pengobatan diabetes, tetapi juga menjadi pencegah yang efektif. Makanan kaya serat terbukti mengurangi risiko diabetes sebesar 28%.
Kanker
Sekitar 1/3 dari kematian terjadi akibat kanker yang disebabkan oleh pola makan yang salah, demikian menurut National Cancer Institute. Menurut penelitian, makanan rendah lemak dan tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker rektum.
Wasir
Wasir atau vena yang membengkak di rektum dan bawah usus besar, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan saat buang air besar. Mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan biji-bijian, dan minum banyak air, dapat membantu mencegah dan menyingkirkan wasir. Karena, dengan serat, akan menghasilkan kotoran lunak, sehingga dapat melewati sistem pencernaan dengan mudah. Ketika kotoran keras, akan menyebabkan perdarahan dan sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Iritasi usus sindrom (IBS)
Ketika perut bergejolak, saraf dan otot pada usus besar menjadi sangat sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, bisa perut kram, kembung, sering kentut, diare, dan sembelit. Gejala IBS dapat dikurangi dengan obat, mengurangi stres, dan menghindari pemicu, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Serat, seperti yang ditemukan dalam dedak atau bekatul, biji-bijian, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong).
Jika Anda tidak terbiasa makan banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan Anda, lakukan secara bertahap. Juga, jangan juga mengkonsumsi berebihan, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram, perut kembung dan diare. Anda dapat mencegah masalah ini dengan menambahkan beberapa gram serat setiap hari. Cara mudahnya adalah dengan minum dua cangkir minuman bebas kalori setelah makan.
Kolesterol tinggi atau penyakit jantung
Sebuah studi menunjukkan bahwa makanan dengan kandungan rendah kolesterol dan lemak jenuh dan tinggi sayuran dan biji-bijian, dapat menurunkan kolesterol sebanyak 0,5% sampai 2% untuk setiap gram serat yang larut dalam air yang dikonsumsi setiap hari. Serat yang larut dalam air akan mengikat kolesterol, dan membantu untuk menyingkirkan sisa sistem pencernaan. Inilah yang membuat kolesterol dalam darah menjadi rendah dan mengurangi penyimpanan kolesterol dalam arteri. Serat yang larut dalam air akan membentuk substansi dalam bentuk seperti gel. Sumber serat larut adalah oats, legume (buncis, kacang polong, kedelai), apel, pisang, buah beri, barley, dan beberapa jenis sayuran.
Diabetes
Serat tidak hanya membantu dalam pengobatan diabetes, tetapi juga menjadi pencegah yang efektif. Makanan kaya serat terbukti mengurangi risiko diabetes sebesar 28%.
Kanker
Sekitar 1/3 dari kematian terjadi akibat kanker yang disebabkan oleh pola makan yang salah, demikian menurut National Cancer Institute. Menurut penelitian, makanan rendah lemak dan tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar dan kanker rektum.
Wasir
Wasir atau vena yang membengkak di rektum dan bawah usus besar, dapat berkembang ketika dipaksa mendorong atau mengejan saat buang air besar. Mengkonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan biji-bijian, dan minum banyak air, dapat membantu mencegah dan menyingkirkan wasir. Karena, dengan serat, akan menghasilkan kotoran lunak, sehingga dapat melewati sistem pencernaan dengan mudah. Ketika kotoran keras, akan menyebabkan perdarahan dan sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter karena ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Iritasi usus sindrom (IBS)
Ketika perut bergejolak, saraf dan otot pada usus besar menjadi sangat sensitif terhadap beberapa makanan. Hasilnya, bisa perut kram, kembung, sering kentut, diare, dan sembelit. Gejala IBS dapat dikurangi dengan obat, mengurangi stres, dan menghindari pemicu, seperti makanan berlemak, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Serat, seperti yang ditemukan dalam dedak atau bekatul, biji-bijian, dan sayuran, dapat mengurangi gejala IBS (khususnya konstipasi), karena membuat feses lunak, utuh (tidak terpotong-potong).
Jika Anda tidak terbiasa makan banyak serat, dan ingin mencoba mengubah pola makan Anda, lakukan secara bertahap. Juga, jangan juga mengkonsumsi berebihan, karena juga dapat menyebabkan gejala yang sama, seperti kram, perut kembung dan diare. Anda dapat mencegah masalah ini dengan menambahkan beberapa gram serat setiap hari. Cara mudahnya adalah dengan minum dua cangkir minuman bebas kalori setelah makan.
0 Response to "Penyakit Akibat Kurang Serat"
Posting Komentar