Usia kepala 3 mungkin usia yang sudah tidak muda lagi para pesepakbola dan kekuatan fisik para pesepakbola sudah mulai menurun. Namun dalam olahraga sepakbola semua kemungkinan terjadi tidak ada yang mustahil dalam sepakbola. Juga termasuk faktor usia, ada beberapa nama pesepakbola muda yang tampil apik namun tidak bisa mempertahankan performanya dan juga sebaliknya ada juga para pesepakbola yang pada usia emasnya bisa dikatakan tampil angin-anginan tetapi di usia senja nya mereka malah tampil cemerlang bak masih berusia muda, siapa sajakah mereka ?, berikut FTS90 akan menyajikan Para Pesepakbola Yang Malah Bersinar Di Usia Senja :
Namanya mulai diperhitungkan ketika bergabung dengan Udinese pada 2004. Mulai saat itu performanya semakin menanjak. Torehan gol Di Natale terus bertambah dari musim ke musim. Di Natale semakin menggila ketika usianya memasuki kepala 3. Selama 5 musim beruntun sejak 2009, dia selalu mencetak di atas 20 gol di semua kompetisi.
Drogba adalah pemain yang tak pernah bergabung dengan akademi sepakbola. Tak aneh jika kemudian sangat sulit untuk mengasah skillnya. Penyerang Pantai Gading itu baru mendapatkan kontrak profesional pada usia 21 tahun. Pelatihnya kala di Le Mans, Marc Westerloppe, mengatakan, "butuh 4 tahun untuk membuat Drogba layak mengikuti latihan rutin dan bermain tiap pekan."
Titik balik karir Drogba adalah ketika bergabung dengan Olympique Marseille di 2003, atau pada usia 25 tahun. Di sana, dia menjadi top scorer dengan koleksi 32 gol. Setahun berselang dia pindah ke Chelsea.
Di Stamford Bridge karirnya sempat mandek. Drogba kesulitan beradaptasi di tahun pertamanya, meski akhirnya dia mampu mencuri hati publik tim London dengan mendulang 100 gol dalam 226 penampilan sampai 2012.
Rickie Lambert dilepas oleh akademi Liverpool di usia 15 tahun dan ia mengalami hal yang sama bersama Blackpool, usai hanya bermain di dua laga selama tiga tahun karirnya di klub. Namun Lambert tak menyerah, meski banyak orang sudah meminta dirinya untuk mempertimbangkan mengubah profesi. Ia lantas bekerja di sebuah pabrik bir dengan gaji 20 pounds per hari dan terus berlatih setiap hari demi menunjukkan performa terbaik bersama tim League 4, Macclesfield.
Dari situ, karir Lambert berlanjut ke Stock Dale, Bristol Rovers, sebelum akhirnya ia datang ke Southampton. Sang pemain menjadi top skorer Soton selama tiga musim beruntun dan membantu timnya promosi ke Premier League.
Aksi hebat Lambert terus berlanjut hingga akhirnya Liverpool, klub yang pernah menolaknya, membeli dirinya dengan harga 4 juta poundsterling di usianya yang sudah memasuki usia 29 tahun. Tak hanya itu, sang pemain juga masuk skuat Inggris untuk Piala Dunia 2014 di Brasil musim panas lalu.
Penyerang Southampton ini melakukan debut bersama tim nasional senior Italia pada usia 29 tahun 91 hari.
Antonio Conte memanggil pesepak bola asal Lecce itu karena daya gedornya bersama Southampton di Liga Inggris musim ini. Kepercayaan itu dibalas lewat gol debut yang membawa Italia menang tipis atas Malta di laga kualifikasi piala Eropa, 13 Oktober 2014.
Karir Pelle bergerak lambat karena ia kerap tersingkir selama bermain di Italia. Pelle baru menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang setelah pindah ke Belanda pada usia 27 tahun.
Sepakannya dari titik putih ke gawang Prancis yang dikawal Fabian Barthez mengantarkan Italia keluar sebagai juara Piala Dunia 2006. Ya, dialah Fabio Grosso, wing bek kiri yang kala itu membela klub medioker Serie A, Palermo.
Performa gemilangnya juga langsung jadi pembicaraan. Grosso lalu dibidik banyak klub besar. Tapi, bagaimanapun ketenaran tersebut datang terlambat. Grosso kala itu telah berusia 28 tahun. Sebelumnya, Grosso diketahui hanya membela klub-klub kecil mulai dari Renato Curi, Chieti dan Perugia.
Luca Toni ibarat mendapat bintang jatuh setelah ia turut membawa Palermo promosi ke Serie A. Hingga usia 27 tahun, pemain dengan tinggi 193 cm itu bermain untuk klub-klub di kasta bawah Liga Italia.
Namun, prestasi mencetak 50 gol dari 80 pertandingan bersama Palermo membuat Toni ditarik Fiorentina pada 2005 saat itu Toni berusia 28 tahun.
Dua musim bersama La Viola, Toni lalu direkrut juara Jerman Bayern Munich pada usia 30.
Bersama Die Rotten Toni bermain 60 kali dan mencetak 38 gol . Setelah dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2010, Toni ditarik Genoa semusim. Setelah itu ia bermain bersama Juventus selama semusim. Sempat bermain untuk klub Al Nasr pada musim 2011-2012, Toni kembali ke Fiorentina selama musim 2012-2013.
Kini pemain yang berusia 37 itu merumput bersama Verona. Musim lalu, Toni sukses mencetak 21 gol dari 35 penampilan bersama Verona.
Nama Phillips mendunia setelah ia mencetak rekor gol di Liga Inggris pada musim 1999-2000. Bukan hanya itu, Phillips yang saat berusia 27 tahun juga didaulat meraih sepatu emas Eropa atau pencetak gol terbanyak di Eropa. Ia mencetak 30 gol dalam semusim dan menjadi satu-satunya pesepak bola Inggris yang meraih penghargaan itu hingga saat ini.
Phillips sendiri tercatat paling sukses bermain di Sunderland. Ia mencetak 116 gol dari 211 penampilan dalam enam musim. Penampilan apik bersama Sunderland itu membuat harga Phillips melambung 10 kali lipat saat dibeli Southampton pada musim 2003-2004. Phillips dibeli Sunderland dari Watford dengan harga 325 ribu poundsterling saat ia berusia 24 tahun 10 hari.
Pesepak bola Inggris ini masuk urutan keempat dari daftar 50 pemain legenda Arsenal sepanjang masa. Tujuh tahun bermain bersama Arsenal, Wright mencetak 185 gol dari 288 penampilan.
Pemandu bakat Crystal Palace menemukan Wright muda saat bermain untuk klub-klub nonliga di London. Wright akhirnya mendapat kontrak profesional dari Palace saat ia berusia 22 tahun.
Walau tampil angin-anginan bersama Palace, Manajer Arsenal George Graham memutuskan merekrutnya untuk melapis Alan Smith yang menjadi top skor liga dalam tiga musim dan Kevin Campbell. Insting Graham benar, karena Wright kemudian menjelma jadi mesin gol Meriam London.
1. Antonio Di Natale
Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi, itulah Di Natale. Berjuang keras untuk bisa terus bermain di usia muda. Di Natale baru meraih sukses ketika memasuki usia 25 tahun.
Namanya mulai diperhitungkan ketika bergabung dengan Udinese pada 2004. Mulai saat itu performanya semakin menanjak. Torehan gol Di Natale terus bertambah dari musim ke musim. Di Natale semakin menggila ketika usianya memasuki kepala 3. Selama 5 musim beruntun sejak 2009, dia selalu mencetak di atas 20 gol di semua kompetisi.
2. Miroslav Klose
Striker Jerman satu ini sebelumnya lebih terlatih sebagai tukang kayu, sebelum ia akhirnya memutuskan untuk pindah ke Kaisterslautern di usia 20 tahun dan bermain paruh-waktu di tim semenjana divisi lokal Jerman. Namun Klose terbukti tak salah menjatuhkan pilihan dengan menekuni dunia olah kulit bundar. Pemain Lazio kini menjadi top skorer Piala Dunia, mengalahkan legenda Brasil - Ronaldo, dengan koleksi 16 gol.
3. Didier Drogba
Titik balik karir Drogba adalah ketika bergabung dengan Olympique Marseille di 2003, atau pada usia 25 tahun. Di sana, dia menjadi top scorer dengan koleksi 32 gol. Setahun berselang dia pindah ke Chelsea.
Di Stamford Bridge karirnya sempat mandek. Drogba kesulitan beradaptasi di tahun pertamanya, meski akhirnya dia mampu mencuri hati publik tim London dengan mendulang 100 gol dalam 226 penampilan sampai 2012.
4. Rickie Lambert
Dari situ, karir Lambert berlanjut ke Stock Dale, Bristol Rovers, sebelum akhirnya ia datang ke Southampton. Sang pemain menjadi top skorer Soton selama tiga musim beruntun dan membantu timnya promosi ke Premier League.
Aksi hebat Lambert terus berlanjut hingga akhirnya Liverpool, klub yang pernah menolaknya, membeli dirinya dengan harga 4 juta poundsterling di usianya yang sudah memasuki usia 29 tahun. Tak hanya itu, sang pemain juga masuk skuat Inggris untuk Piala Dunia 2014 di Brasil musim panas lalu.
5. Graziano Pelle
Antonio Conte memanggil pesepak bola asal Lecce itu karena daya gedornya bersama Southampton di Liga Inggris musim ini. Kepercayaan itu dibalas lewat gol debut yang membawa Italia menang tipis atas Malta di laga kualifikasi piala Eropa, 13 Oktober 2014.
Karir Pelle bergerak lambat karena ia kerap tersingkir selama bermain di Italia. Pelle baru menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang setelah pindah ke Belanda pada usia 27 tahun.
6. Fabio Grosso
Performa gemilangnya juga langsung jadi pembicaraan. Grosso lalu dibidik banyak klub besar. Tapi, bagaimanapun ketenaran tersebut datang terlambat. Grosso kala itu telah berusia 28 tahun. Sebelumnya, Grosso diketahui hanya membela klub-klub kecil mulai dari Renato Curi, Chieti dan Perugia.
7. Luca Toni
Namun, prestasi mencetak 50 gol dari 80 pertandingan bersama Palermo membuat Toni ditarik Fiorentina pada 2005 saat itu Toni berusia 28 tahun.
Dua musim bersama La Viola, Toni lalu direkrut juara Jerman Bayern Munich pada usia 30.
Bersama Die Rotten Toni bermain 60 kali dan mencetak 38 gol . Setelah dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2010, Toni ditarik Genoa semusim. Setelah itu ia bermain bersama Juventus selama semusim. Sempat bermain untuk klub Al Nasr pada musim 2011-2012, Toni kembali ke Fiorentina selama musim 2012-2013.
Kini pemain yang berusia 37 itu merumput bersama Verona. Musim lalu, Toni sukses mencetak 21 gol dari 35 penampilan bersama Verona.
8. Kevin Phillips
Phillips sendiri tercatat paling sukses bermain di Sunderland. Ia mencetak 116 gol dari 211 penampilan dalam enam musim. Penampilan apik bersama Sunderland itu membuat harga Phillips melambung 10 kali lipat saat dibeli Southampton pada musim 2003-2004. Phillips dibeli Sunderland dari Watford dengan harga 325 ribu poundsterling saat ia berusia 24 tahun 10 hari.
9. Ian Wright
Pemandu bakat Crystal Palace menemukan Wright muda saat bermain untuk klub-klub nonliga di London. Wright akhirnya mendapat kontrak profesional dari Palace saat ia berusia 22 tahun.
Walau tampil angin-anginan bersama Palace, Manajer Arsenal George Graham memutuskan merekrutnya untuk melapis Alan Smith yang menjadi top skor liga dalam tiga musim dan Kevin Campbell. Insting Graham benar, karena Wright kemudian menjelma jadi mesin gol Meriam London.
Sekian & Kunjungi terus FTS90
0 Response to "9 Pesepakbola Yang Malah Bersinar Di Usia Senja"
Posting Komentar